Kementerian Investasi: Dongkrak Ekonomi RI Melalui Hilirisasi
Kamis, 6 Mei 2021 06:19 WIBSelepas diresmikannya Kementerian Investasi pada Rabu (28/04) yang menobatkan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi, lembaga tersebut langsung bergegas. Tak mau berlama-lama, Bahlil menyatakan bahwa lembaga yang dinaunginya yakni Kementerian Investasi dorong hilirisasi untuk industri yang hendak berbisnis di Indonesia.
Selepas diresmikannya Kementerian Investasi pada Rabu (28/04) yang menobatkan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi, lembaga tersebut langsung bergegas. Tak mau berlama-lama, Bahlil menyatakan bahwa lembaga yang dinaunginya yakni Kementerian Investasi dorong hilirisasi untuk industri yang hendak berbisnis di Indonesia.
Bahlil menjabarkan, terdapat empat sektor usaha yang akan menjadi fokus pemerintahan serta Kementerian Investasi dorong hilirisasi. Pertama, sektor kesehatan yakni dengan membangun pabrikan bahan baku obat-obatan untuk menekan laju impor.
Kedua, infrastruktur melalui pemanfaatan sumber daya asli dalam negeri untuk bahan baku. Ketiga, industri otomotif mengingat komponen mobil mayoritas merupakan bahan impor. Dan yang terakhir adalah sektor industri pertambangan.
“Hilirisasi tambang dan mobil, kami mengatakan bahwa proses rencana desain dari ore nikel sedang on the track. Investor tidak boleh lagi ekspor ore miliknya. Maka dari itu, sebentar lagi Indonesia akan menjadi pusat industri baterai dunia,” jelas Bahlil.
Menteri Investasi tersebut mencatat, setidaknya ada dua perusahaan yang akan mendukung berdirinya pabrik baterai listrik di Indonesia. Pertama, Contemporary Amperex Technology Co. Limited atau CATL yang akan membangun industri baterai terintegrasi dengan nilai FDI (foreign direct investment) mencapai US$5,2 miliar. Lalu yang kedua, LG Energy Solution Ltd dengan nilai investasi sebesar US$9,8 miliar dan akan membuat hal serupa dengan CATL.
Bahlil juga tak segan mengingatkan bahwa untuk memudahkan para investor dalam menjalankan usahanya, dibutuhkan kemudahan perizinan investasi. Oleh sebab itu, pemerintah menerbitkan Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja yang akan memberikan percepatan perizinan, efisiensi dana, kepastian, dan transparansi.
Dirinya juga menambahkan, Kementerian Investasi dorong hilirisasi dan ekonomi investasi tidak hanya di Pulau Jawa namun juga di luar Pulau Jawa. Menurutnya, dengan sebaran investasi yang merata maka akan terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
Berdasarkan pemaparan Bahlil, adapun di akhir tahun ini, Kementerian Investasi akan menargetkan nilai dana investor yang terkumpul sebanyak 900 triliun rupiah. Hingga kuartal I-2021, realisasi investasi telah mencapai Rp219,7 triliun yang rupanya tumbuh 4,3% year on year (yoy).
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Dampak Positif Kawasan Industri Morowali, Kerek Pertumbuhan Ekonomi
Kamis, 27 Januari 2022 11:02 WIBKemenperin dan Pemkab Morowali Tingkatkan SDM Lewat Program Pendidikan Setara D1 Vokasi Industri
Selasa, 11 Januari 2022 06:03 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler